Arya Pandjalu lahir 26 Juli di Bandung, Jawa Barat. Pada 1995-2000, Arya mendapat pendidikan di Institut Seni Indonesia di Yogyakarta. Arya juga beberapa kali mengikuti residensi, yaitu “CAMP (Clarion Alley Mural Project) and Apotik Komik” di San Fransisco, Amerika (2003); “Landing Soon #1”, Cemeti Art House, (2006-2007); “Lost, Andergrond, The Hague, Belanda (2007); Sika gallery, Ubud, Bali (2007); Kunstraum Kreuzberg/Bethanien, Berlin, Jerman (2010); KOSMOPOLIS, The Hague, Belanda (2010); dan Bamboo Curtain Studio, Taipei, Taiwan (2012).
Karya Arya mulai mengikuti berbagai pameran pada tahun 1998. Di tahun tersebut, karya Arya dipamerkan pada “Imagi, Pameran Grafis” di Bentara Budaya, Yogyakarta; Festival Kesenian Yogyakarta X; “Semangat Hidup”, di Yogyakarta; “Public Art, Hari Pahlawan”, di Yogyakarta; “Pameran Grafis Dialog Dua Kota” di Yogyakarta; “Pameran Drawing”di Kedai Kebun, Yogyakarta; dan di “Pameran PosCard” di NGO-KOKO di Tokyo, Jepang. Sejak saat itu Arya tiap tahun mengikuti berbagai pameran bersama. Beberapa pameran tersebut diselenggarakan di luar negeri seperti Italia, Belgia, Belanda, Cina, Jerman, Singapura, Filipina, Korea, Rusia, Austria, Slovakia, Australia, Amerika Serikat, dan Prancis.
Karya Arya pertama kali dipamerkan secara tunggal di tahun 2004 pada pameran berjudul “ChiChitChuit” di Yogyakarta. Pameran tunggal Arya yang diselenggarakan di luar negeri pertama kali dilakukan pada tahun 2007, berjudul “Lost, Andergrond” di Den Haag, Belanda.
Pada tahun 2010, Arya Pandjalu terpilih sebagai pemenang dalam Spilzman Award 2010.
Figur “Manusia Burung” kerap hadir dalam drawing dan obyek buatan Arya. Dalam pameran tunggalnya yang berjudul “Soundgarden” (Jakarta, 2012), Alia Swastika selaku kurator pameran tersebut menulis bahwa Arya mengkritik peradaban modern yang mengeksploitasi alam secara berlebihan. Untuk menghindari dari isu lingkungan yang cenderung klise dan normatif, Arya tidak menyinggung masalah-masalah besar yang tidak ia kuasai. Sebaliknya, Arya menggunakan hal-hal yang personal, yaitu apa yang manusia kenal dari alam, seperti suara kicau burung, bebauan tanah selepas hujan, gemericik hujan dan air sungai.
(profil ini ditulis Agustus, 2016)
https://seleb.tempo.co/read/news/2013/10/10/114520986/artists-condemn-environmental-destruction
http://rebelart.net/szpilman-award-2010-sara-nuytemans-arya-pandjalu/007622/
http://www.stretcher.org/features/the_gentrification_of_our_livelihoods/
http://www.transartists.org/article/birdprayers
http://inhabitat.com/video-artists-outfit-scooter-riders-in-indonesia-with-planted-bike-helmets-for-a-treebute/
Landing Soon #1 (702 PAN L)
Soundgarden (702 Pan S)